Jumat, 11 Januari 2019

Bagaimana Perusahaan Memelihara Karyawan untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan dan Perusahaan



Setiap perusahaan membutuhkan karyawan sebagai tenaga yang menjalankan setiap aktivitas yang ada dalam organisasi perusahaan. Karyawan merupakan aset terpenting yang memiliki pengaruh sangat besar terhadap kesuksesan sebuah perusahaan. Tanpa mesin canggih, perusahaan dapat terus beroperasi secara manual, akan tetapi tanpa karyawan, perusahaan tidak akan dapat berjalan sama sekali.

Jika diartikan secara sederhana, karyawan dapat diartikan sebagai setiap orang yang memberikan jasa kepada perusahaan ataupun organisasi yang membutuhkan jasa tenaga kerja, yang mana dari jasa tersebut, karyawan akan mendapatkan balas jasa berupa gaji dan kompensasi-kompensasi lainnya.

Bagi sebuah perusahaan, memiliki karyawan terbaik adalah sebuah aset yang harus diberikan atensi lebih. Akan tetapi, bukan satu hal baru lagi jika tak semua karyawan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaannya. Sedangkan loyalitas ini amatlah penting untuk menjaga kinerja perusahaan agar tidak terganggu. Sebagai pemilik atau manajemen perusahaan, tentunya berbagai cara akan Anda lakukan untuk menjaga potensi tersebut. Berikut bisa jadi solusi terbaik untuk membuat para karyawan Anda betah bekerja sekaligus meningkatkan motivasi dan semangat setiap harinya.

1. Terbuka Dengan Pendapat Dari Karyawan
Selain hak pokok seperti gaji, tunjangan kesehatan, fasilitas kerja, dan faktor perlu diperhatikan juga solusi untuk setiap hambatan yang mungkin dialami oleh masing-masing karyawan. Bersedia menampung segala keluh-kesah karyawan serta pendapat untuk kinerja yang lebih efektif haruslah menjadi salah satu prioritas pendekatan diri oleh perusahaan dengan sang karyawan agar terjalin dengan baik.

2. Mengembangkan Potensi Karyawan
Perusahaan bisa memberikan atensi lebih dengan memberikan kesempatan buat para karyawannya untuk mengembangkan talenta yang dimilikinya, salah satunya dengan mengadakan pelatihan. Melalui pelatihan, setiap karyawan akan memiliki kesempatan untuk terus mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya serta menciptakan kinerja yang lebih baik setiap harinya.

3. Kebebasan Kreativitas
Dengan menampung ide-ide yang diberikan karyawan dan memaknainya sebagai daya kreativitas yang dimiliki, akan memicu mereka untuk bekerja lebih baik dan tak mudah merasa jenuh dengan aktivitas setiap harinya. Hal ini juga menjadi salah satu cara untuk menciptakan suasana kerja yang menyenangkan hingga karyawan akan merasa betah.

4. Transparansi Jenjang Karier Yang Jelas
Karyawan akan mampu memiliki pemahaman kontribusi yang diharapkan, agar target perusahaan bisa tercapai dengan baik. Selain itu, jenjang karier yang jelas juga akan meningkatkan motivasi karyawan untuk terus memberikan performa terbaik hingga berhasil meraih puncak karirnya.

5. Memberikan Penghargaan Atas Potensi Yang Dimiliki Karyawan
Pengakuan dan penghargaan atas prestasi karyawan memang menjadi faktor penting untuk menciptakan motivasi sekaligus suasana kerja yang nyaman. Kendati demikian, penghargaan atas pencapaian seorang karyawan tidak harus selalu dalam bentuk hadiah yang mahal. Ucapan pujian dan terima kasih baik diutarakan secara langsung atau melalui email adalah cara yang juga tepat dilakukan para manajer dalam mengapresiasi pekerjaan yang diselesaikan dengan baik oleh timnya. Selain itu, adakah hal lain yang bisa dilakukan perusahaan untuk meningkatkan engagement dengan karyawannya? Jawabannya adalah memberikan voucher hadiah sebagai reward. Selain reward, voucher hadiah juga dapat digunakan dalam berbagai kegiatan kantor lainnya seperti Employee Anniversary, Team Building, hingga Incentive Program. Banyak sekali keuntungan yang dapat diterima oleh penerima voucher, seperti kebebasan untuk memilih merchant, produk, hingga lokasi yang diinginkan tanpa harus dipusingkan dengan keinginan dan selera dari generasi yang berbeda antar karyawan. Voucher hadiah tersebut adalah Sodexo Gift Pass, salah satu produk Sodexo yang dapat digunakan sebagai solusi untuk kebutuhan reward perusahaan. Voucher Sodexo Gift Pass dapat digunakan lebih dari 250 merchant dan 16.000 outlet di seluruh Indonesia, menjadikannya media motiovasi yang sempurna untuk diberikan kepada karyawan Anda.


Minggu, 25 November 2018

Kompensasi Pada PT. Asuransi Allianz Indonesia

PROFIL PERUSAHAAN
PT. Asuransi Allianz Indonesia merupakan salah satu perusahaan terbesar yang berada di banyak tempat di dunia, bergerak di bidang layanan asuransi dan manajemen aset. Allianz hadir sejak tahun 1981 melalui kantor perwakilannya di Jakarta. Tahun 1989, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia resmi beroperasi memberikan pelayanan di bidang asuransi umum. Di tahun 1996, Allianz melengkapi pelayanan asuransinya di Indonesia dengan mendirikan PT Asuransi Allianz Life Indonesia yang bergerak di bidang asuransi jiwa, kesehatan, dan dana pensiun. Pada tahun 2006, kedua perusahaan memulai bisnis asuransi Syariah.

KOMPENSASI


Menurut Dewan Penelitian Pengupahan Nasional, Kompensasi adalah suatu penerimaan sebagai suatu imbalan daripemberian kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah dan akan dilakukan, berfungsi sebagai jaminan kelangsungan hidup yang layak bagi kemanusiaan dan produksi dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan, undang-undang dan peraturan dan dibayarkan berdasarkan suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja.
Komponen Gaji atau Upah beserta dasar perhitungannya pada perusahaan asuransi Allianz ada beberapa komponen-komponen atau staff-staff yang berpartisipasi didalamnya dengan beberapa jabatan, hal ini membuat komponen kompensasi dari setiap staff jabatan yang berbeda-beda, diantaranya:

A. Back Office:
1. Under Writing
Head Under Writing, Supervisor dan Staff Under Writing:
Kompensasi langsung
Gaji pokok dan bonus pertahun.
Kompensasi tidak langsung
Uang transport, uang makan dan tunjangan hari raya.

2. Admin Support
Head Admin, Supervisor dan Staff Admin:
Kompensasi langsung
Gaji pokok dan bonus pertahun.
Kompensasi tidak langsung
Uang transport, uang makan dan tunjangan hari raya.

B. Front Office Customer Service:
Kompensasi langsung
Gaji pokok dan bonus pertahun.
Kompensasi tidak langsung
Uang transport, uang makan dan tunjangan hari raya.

C. Marketing Agent:
1. Tergantung premi nasabah, 30% dari premi dasar dan perusahaan akan membayar setelah polis terbit. (Kompensasi tidak langsung)
2. Rider (manfaat tambahan), premi yang dibentuk oleh kebutuhan fasilitas penggantian resiko yang di inginkan oleh nasabah. (Kompensasi langsung)
3. Tahunan (persistensi), contoh : dalam satu tahun kurang lebih agent dapat mempertahankan seratus nasabah dalam artian nasabah masih tetap loyal terhadap perusahaan maka agent akan mendapatkan premi total dari nasabah. (Kompensasi tidak langsung)
4. Kontes wisata, jika agent mencapai target premi sebesar : Rp 300.000.000 ke Bangkok dan Rp 500.000.000 ke Eropa. (Kompensasi tidak langsung)
5. Komisi Leadership, jika agent tersebut mempunyai downline (bawahan) maka dia akan memiliki komisi 2% dari produksi agent yang di rekrut. (Kompensasi langsung)

SUMBER:

Sabtu, 27 Oktober 2018

Tips dan Trik Wawancara Kerja


Wawancara kerja masih menjadi momok bagi sebagian orang, apalagi pencari kerja yang baru lulus kuliah. Bagaimana tidak? Selain dari CV, setiap cerita dan gerak-gerik yang ditampilkan olehmu bisa dinilai dalam hati oleh HRD. Bayanganmu akan tatapan dan pertanyaan tajam para HRD pun melebihi ngerinya "keroyokan" dosen penguji saat pendadaran. Mulai sekarang, jauhi momokmu itu. Berikut ini tips dan trik wawancara kerja yang membuat HRD terpikat:

1. HRD menyenangi interview yang punya persiapan

HRD sering menanyakan apa yang kamu ketahui dari perusahaan yang dilamar. Kadang-kadang, kamu juga akan ditanyai soal apa yang kamu tahu dan bayanganmu bekerja di posisi yang dilamar. Hal ini untuk menguji apakah kamu benar-benar melamar pekerjaan itu karena tahu kemampuanmu dan punya minat. Bukan sekedar acak saja.

2. Jangan lupa, komunikatif sama interviewermu

Ketika HRD bertanya, jangan memberi jawaban "ya" atau "tidak" saja. Jangan juga menjawab pendek. Sebenarnya, pertanyaan HRD adalah pertanyaan pancingan agar kamu mau menceritakan lebih banyak dari yang ada di CV. Maka dari itu, alangkah baik jika kamu menyampaikan hal-hal yang tidak tertulis di CV.

3. Antusias menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan lowongan pekerjaan

Secara umum, hal ini akan menggambarkan lagi niat besarmu bergabung di perusahaan. Secara khususnya, kamu juga berminat pada lowongan yang kamu lamar. Kamu bisa bertanya apa saja sebenarnya tugasnya. Apakah ekspektasimu sudah sama dengan tugas yang sesungguhnya. Lalu bagaimana penilaian kinerja dan budaya kerja di sana.

4. Sebagian HRD masih percaya jika orang yang melamar harus berlatar belakang yang senada

Beberapa HRD masih percaya bahwa talenta yang baik adalah orang yang melamar sesuai dengan pekerjaan yang ada. Misalnya, posisi HRD dari jurusan Psikologi atau Hukum. Programmer dari jurusan Ilmu Komputer atau Teknik Informatika. Jika tidak, minimal orang-orang yang sudah lama bekerja di bidang tersebut. Ini karena banyak hal-hal teknis yang sulit dikuasai jika bukan memang mereka yang mempelajari ilmunya.

5. Usahakan kamu menulis kemampuan yang terukur di CV

Terkadang ada pelamar yang menulis di CV, punya skill kerjasama, Ieadership, komunikatif, dan argumentatif. Itu semua adalah skill yang tidak bisa diukur. Ada baiknya sewaktu wawancara, dijelaskan skill-skill tersebut. Ditambahkannya, hal-hal tersebut bisa tetap dipertahankan ditulis di CV namun harus ada portofolio yang kuat untuk meyakinkan rekruiter. Misalnya, tertulis punya leadership tapi selama ini belum pernah bekerja di posisi senior atau manager.

6. Tunjukkan Pada Tim HRD Bahwa Anda Adalah Seorang Yang Percaya Diri

Kepercayaan diri disini tidak hanya berfungsi agar si karyawan dapat berkomunikasi dengan orang lain lebih baik, namun juga agar karyawan lebih memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas kerja yang dibebankan, semakin tinggi kepercayaan diri maka semakin percaya perusahaan tersebut untuk memperkerjakan Anda.

7. Jangan Pernah Memberi Jawaban “Tidak”

Solusi dari masalah ini sebenarnya cukup sederhana, Anda tidak perlu berbohong bahwa Anda bisa. Yang harus Anda lakukan adalah belajar. Saat Anda ditanya apakah Anda bisa menggunakan komputer, Anda harus menjawab bisa dan Anda juga harus berkomitmen dengan jawaban Anda ini. Jika Anda sudah menjawab bisa menggunakan komputer, maka dalam waktu 1 hingga 2 minggu ke depan Anda harus fokus untuk belajar mengoperasikan komputer dan saat Anda sudah resmi menjadi karyawan Anda tetap bisa belajar komputer sambil bekerja.

8. Jawab Dengan Tegas dan Sesuai Pertanyaan

Dengan memberikan jawaban yang bertele-tele dan berputar-putar maka Anda akan dicap oleh sang HRD sebagai orang yang tidak tegas dan lebih buruknya Anda akan dianggap sebagai orang yang pandai berkilah. Dengan begini kesempatan Anda untuk masuk ke perusahaan yang Anda lamar semakin sempit dan bahkan tertutup. Jawablah semua pertanyaan yang dilontarkan HRD dengan tegas, jelas dan tidak bertele-tele. Jawab sesuai pertanyaan yang diberikan.

9. Pertanyaan Mengenai Motivasi Bekerja

Jangan sampai Anda memberikan alasan yang buruk dan akan memberikan cap kepada Anda sebagai calon karyawan yang buruk dan tidak kompeten. Misal saja Anda menjawab bahwa Anda terpaksa melamar di pekerjaan tempat Anda melamar karena dipaksa oleh orang tua, karena tidak ada pilihan lain atau karena ikut-ikutan teman yang sudah terlebih dulu masuk di perusahaan ini.

Dengan begini ada baiknya jika Anda mencari tahu dahulu apa visi dan misi perusahaan yang Anda lamar. Cari tahu juga tentang latar belakang perusahaan yang Anda lamar, tentang produk-produk yang ditawarkan, dan tentang sepak terjang perusahaan yang Anda lamar selama ini.

10. Berikan Jawaban Yang Normatif Saat Ditanya Mengenai Gaji

Jawaban yang normatif dalam artian jawaban yang Anda berikan tidak perlu mejawab pertanyaan secara spesifik tetapi jawaban yang lebih luas. Saat ditanya mengenai hal ini oleh HRD banyak fresh graduate yang melakukan kesalahan dengan mengajukan gaji yang terlalu muluk-muluk.

Sebagai fresh graduate yang masih miskin pengalaman ada baiknya saat ditanya “Berapa gaji yang Anda inginkan?” cukup Anda jawab, “Cukup sesuai dengan standar perusahaan dan standar pemerintah saja”.


Sumber:


Sabtu, 06 Oktober 2018

Mempersiapkan Diri Menghadapi Persaingan Tenaga Kerja Lokal dengan Tenaga Kerja Asing

Ibarat menghadapi pertempuran, sekelompok pasukan yang ingin pergi bertempur tentu harus melakukan persiapan agar bisa memenangkan pertempuran. Kecil kemungkinan pasukan tersebut akan bisa menang jika datang ke medan pertempuran hanya berbekal nyali dan semangat. Musuh pasti sudah mempersiapkan perlengkapan terbaik mereka agar kesempatan untuk menang kian besar. Karena itu, pasukan mana dengan persiapan yang lebih baik, hampir bisa dipastikan akan menang dalam pertempuran.

Begitu juga dengan datangnya berlakunya pasar bebas ASEAN. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) menjadi arena persaingan antar negara-negara Asia Tenggara. Tidak hanya di arena olahraga dalam bentuk SEA Games, tetapi dalam konteks kompetisi dalam bidang ekonomi, satu sama lain negara-negara ASEAN bersaing.


Karakteristik Negara-Negara ASEAN via foundersguide.com


Beberapa Kiat Praktis dalam Menghadapi MEA dan Tenaga Kerja Asing

Keberadaan MEA perlu disikapi secara positif. Negara yang cepat tanggap, baik dalam inovasi, pembuatan regulasi, maupun penyediaan infrastruktur, berpeluang untuk mendapatkan banyak keuntungan dari penyelenggaraan MEA. Bagi pelaku bisnis, berikut ini beberapa kiat-kiat yang bisa dilakukan agar benar-benar merasakan keuntungan dari penyelenggaraan MEA.
  
1. Leadership
Jiwa kepemimpinan yang baik sangat dibutuhkan dalam situasi atau pekerjaan apa pun, termasuk pada masa MEA saat ini. Orang-orang dengan jiwa kepemimpinan akan memiliki kemampuan untuk mengatur dan sangat peduli terhadap kemajuan kelompok atau perusahaan yang dipimpinnya. Pemimpin yang memiliki jiwa leadership akan berusaha sekuat tenaga demi kemajuan perusahaannya.

2. Public Speaking
Baik sebagai perwakilan perusahaan maupun tenaga kerja, memiliki kemampuan public speaking jelas penting dalam karier atau menjalankan bisnis apa pun, termasuk dalam penyelenggaraan MEA. Dengan memiliki kemampuan ini, seseorang bisa menarik perhatian orang lain agar mau menuruti kemauannya. Tentu saja hal ini bisa dimanfaatkan sebagai alat pemasaran yang efektif.

3. Bahasa Asing
Bersaing secara internasional mau tidak mau pasti dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing. Terlebih jika menguasai bahasa-bahasa yang digunakan negara-negara ASEAN, tentu akan sangat mendukung dalam era MEA ini.

4. Project Management
Project management adalah kemampuan seseorang dalam membuat rancangan sebuah proyek. Dalam hal ini, yang dirancang adalah waktu pengerjaan, kekuatan, dan kelemahan yang bisa membawa proyek akan berhasil atau justru akan menemui kegagalan.

5. Negosiasi dan Mediasi
Pengusaha yang pandai dalam hal negosiasi dan mediasi bisa dengan cepat memutuskan persoalan atau masalah. Pada era pasar bebas, interaksi dengan perusahaan asing tentu akan memberikan perbedaan cara pandang yang berbeda dengan yang kita alami setiap hari. Karena itu, memiliki kemampuan tersebut akan sangat membantu memecahkan persoalan.

6. Networking
Sudah jelas bahwa jaringan yang luas bisa meningkatkan potensi keuntungan yang bisa didapatkan perusahaan. Memiliki kemampuan dalam menjalin relasi akan semakin berpeluang dalam meraih kesuksesan pada masa depan.

7. Rendah Hati
Dorong diri kita untuk selalu rendah hati dalam segala hal. Setelah berhasil meningkatkan kemampuan diri dan menguasai banyak keahlian, bukan berarti kita menjadi sombong dan berhenti belajar. Orang yang mau terus belajar akan menjadi aset yang penting dalam perusahaan pada masa MEA.

8. Openness
Berbenturan dengan budaya lain adalah konsekuensi yang tidak bisa dihindari dalam pasar bebas internasional. Baik pekerja maupun pebisnis tetap perlu menerima perbedaan pandangan dan budaya agar tercipta harmoni dan keselarasan demi mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

9. Ingin Tahu dan Kritis
Menjadi orang yang kritis akan mendorong orang tersebut untuk menjadi orang yang selalu berpikir ke depan. Setiap kesalahan bisa menjadi kesempatan yang bisa dimanfaatkan untuk perbaikan. Rasa ingin tahu akan membuat seseorang untuk selalu mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak dari yang sudah mereka miliki.

10. Profesionalisme
Pada era MEA dan sebelumnya, bisa dikatakan profesionalisme adalah karakter yang sangat diperlukan, baik oleh calon tenaga kerja yang ingin bekerja di luar negeri maupun pengusaha Indonesia yang akan menjalin kerja sama dengan perusahaan asing. Berpikir dan bekerja secara profesional akan mengundang pujian dari orang lain.

Sumber:

Minggu, 08 Juli 2018

Business English 2 : Task 4


TUGAS SOFTSKILL BAHASA INGGRIS BISNIS 2

 

Disusun Oleh

Nama Anggota Kelompok :  Dwi Iswandaru ( 22215040 )
Mohammad Emir Akram K.A ( 24215279 )
Muhammad Rizky ( 24215414 )
Muhammad Irfan Octavianto ( 27215541 )

Kelas :  3EB13
Dosen :  Taufik Hidayat


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018

I.     Relative pronoun (who, whom, which,that)
Example :
Who & Whom
1.    Yesterday I saw the boy who played with you last night.
2.    The girl who is cooking in the kitchen is my girlfriend.
3.    She is the one whom I’m loving.
4.    The boy whom you were teaching has past the exam.
Which & That
1.    The book which was fell off from the desk has been broken.
2.    Emir bought a laptop which has one lenses.
3.    We are waiting for the train that goes to Depok.
4.    The handphone that I bought 2 years ago is still work properly.

II.  Parallel Structure / Parallel Construction
Example :
1.    Today father is at home fixing the car for business, making some floor in the house, and reading newspaper to get information.
2.    Ici can both play the game and study for his school at the same time.
3.    Emir cannot either go with Dhapoy or with me.
4.    Neither Portugal nor Argentina got to final Champion.

III.   Preposition
1.    The film will start at 10.00 am.
2.    I will visit my family on Monday.
3.    The exam will be held in June.
4.    Emir take the book under the table

Phrasal Verbs
1.    The Avenger film will go on.
2.    Ici put on the jacket.
3.    The airplane is put off because of weather.
4.    We need to talk over about the event.

Senin, 04 Juni 2018

Business English 2 : Task 3

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INGGRIS BISNIS 2



Disusun Oleh

Nama Anggota Kelompok :  Dwi Iswandaru                         ( 22215040 )
                                              Mohammad Emir Akram K.A   ( 24215279 )
                                              Muhammad Rizky                   ( 24215414 )
                                              Muhammad Irfan Octavianto  ( 27215541 )

Kelas                                 :  3EB13
Dosen                                :  Taufik Hidayat


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018

XI COMPLEX SENTENCES
A.  Adverbial Clauses
1.    Causes (because/as/since)
Example :
·      I have to pass my flight because it is raining heavily form this morning.
·      Because it is raining heavily form this morning I have to pass my flight.

2.    Contrast (although/though/eventhough)
Example :
·      Ici got high marks eventhough he had studied less.
·      Although Ici had studied less he got high marks.

3.    Time (after/before/when/while)
Example :
·      I will read this book after I finish talking with him.
·      After I finish talking with you I will read this book.

B.  Adjective Clauses
·      The boy who is reading by the table is my brother.
·      The girl whom you saw last night is my girlfriend.
·      The paper which has the purple mark is the best seller.
·      The paper which is very bright is mine.

Tense
Active voice
Passive voice
Active sentence
Passive equivalent
Simple present
keep
is kept
I keep the butter in the fridge.
The butter is kept in the fridge.
Present continuous
is keeping
is being kept
John is keeping my house tidy.
My house is being kept tidy.
Simple past
kept
was kept
Mary kept her schedule meticulously.
Mary's schedule was kept meticulously.
Past continuous
was keeping
was being kept
The theater was keeping a seat for you.
A seat was being kept for you.
Present perfect
have kept
have been kept
I have kept all your old letters.
All your old letters have been kept.
Past perfect
had kept
had been kept
He had kept up his training regimen for a month.
His training regimen had been kept up for a month.
Simple Future
will keep
will be kept
Mark will keep the ficus.
The ficus will be kept.
Conditional Present
would keep
would be kept
If you told me, I would keep your secret.
If you told me, your secret would be kept.
Conditional Past
would have kept
would have been kept
I would have kept your bicycle here if you had left it with me.
Your bicycle would have been kept here if you had left it with me.
Present Infinitive
to keep
to be kept
She wants to keep the book.
The book wants to be kept.
Perfect Infinitive
to have kept
to have been kept
Judy was happy to have kept the puppy.
The puppy was happy to have been kept.
Present Participle & Gerund
keeping
being kept
I have a feeling that you may be keeping a secret.
I have a feeling that a secret may be being kept.
Perfect Participle
having kept
having been kept
Having kept the bird in a cage for so long, Jade wasn't sure it could survive in the wild.
The bird, having been kept in a cage for so long, might not survive in the wild.